Ladang Edukasi di Komunitas Pecinta Software Perpustakaan SliMS

Ladang Edukasi di Komunitas Pecinta Software Perpustakaan SliMS

Ladang Edukasi di Komunitas Pecinta Software Perpustakaan SliMS – Perpustakaan menjadi salah satu unit kerja yang memiliki fungsi sebagai pusat sumber belajar mengajar di sekolah maupun masyarakat luas. Perpustakaan di Indonesia baru-baru ini memiliki perkembangan pada bidang teknologi informasi dan komunikasi. Hal tersebut memang harus dilakukan suatu lembaga perpustakaan karena merupakan bagian dari keharusan yang tertuang dalam Undang-Undang No.43 Tahun 2007. Setiap perpustakaan dalam rangka mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi tentunya harus melihat tuntutan kebutuhan informasi pengguna. Tidak jarang jika banyak perpustakaan yang bekerjasama dengan developer sistem pengelolaan perpustakaan secara digital.
Di Indonesia developer sistem teknologi informasi perpustakaan sangat banyak jumlahnya. Berbagai produk yang diciptakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun banyak perpustakaan sekolah dan universitas memilih bekerjasama dengan developer untuk membuat layanan semakin mudah, efektif dan efisien.

Salah satunya yaitu SliMS (Senayan Library Management System), yaitu aplikasi opensource pengelolaan perpustakaan masa kini. Banyak orang yang sudah menggunakan dan memodifikasi aplikasi ini. Aplikasi penunjang sistem informasi perpustakaan ini memiliki komunitas besar di Indonesia. Anggota yang tergabung terdiri dari berbagai macam profesi seperti pustakawan, programmer, guru, bahkan mahasiswa. Awal dibentuknya komunitas ini yaitu dari Developer SliMS itu sendiri. Komunitas yang bernama SDC (SliMS Developer Community) ini sudah berdiri sejak tahun 2008. Perkumpulan cinta perkembangan teknologi ini sudah tersebar di kota-kota besar Indonesia seperti Yogyakarta, Jakarta, Semarang, Malang, Ambon, dan lainnya.

Komunitas SliMS memiliki beberapa tujuan, diantaranya yaitu sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensi pengelola perpustakaan agar perpustakaan jauh lebih berkembang dengan adanya kemajuan teknologi. Komunitas yang juga menciptakan aplikasi ini melakukan pendampingan terhadap calon pengguna aplikasi seperti pihak sekolah atau universitas. Selain itu, promosi produk aplikasi ini juga terus dilakukan dalam upaya menawarkan suatu perkembangan teknologi perpustakaan agar mencapai tujuan dan fungsi sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia.

Komunitas teknologi bidang perpustakaan ini juga mendapat dukungan dari berbagai programmer mancanegara sehingga kualitas aplikasi opensource yang dikembangkan akan lebih menakjubkan. Dengan adanya kerjasama dengan ahli teknologi mancanegara, komunitas ini juga meluas hingga Malaysia, Bangladesh, dan Thailand. Sebagai bentuk kecintaan terhadap teknologi perpustakaan, komunitas ini membuka forum informasi dan komunikasi online maupun offline dalam rangka pendampingan pengelolaan dan tanya jawab seputar aplikasi opensource ini. Selain itu, komunitas ini juga mengadakan pertemuan nasional seperti SliMS Community Meet Up dalam rangka evaluasi dan penyampaian informasi terkini seputar SliMS di Indonesia.

Komunitas SliMS memiliki peran dan kontribusi luar biasa dalam pengembangan aplikasi opensource ini. Perkumpulan yang selalu mengevaluasi produknya sendiri ini telah banyak memperjuangkan sistem otomasi perpustakaan di Indonesia menjadi lebih baik dan menarik minat penggunanya. Jadi, apakah perpustakaan kalian sudah ter-otomasi?